Bangkit atau Terjajah
Mahasiswa dikenal sebagai orang yang sedang melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, orang-orang berfikir kuliah untuk mencari kerja karena dengan berkuliah akan memenuhi syarat untuk berkerja. Memang kenyataannya saat ini tinggi pendidikan sangat diandalkan untuk mencari lapangan pekerja. Akan tetapi kuliah saja tidak cukup memenuhi syarat mencari kerja, karena di dunia perkerjaan memerlukan pengetahuan atau keahlian dalam suatu bidang. Tapi ingat, kuliah itu bukan tempat mencari kerja, akan tetapi hanya wadah untuk membuka pola pemikiran seseorang untuk membuka lapangan pekerjaan.
Banyak tipe-tipe mahasiswa salah satunya mahasiswa yang menjadi parlemen jalanan (Demonstrasi). Kenapa Mahasiswa Wajib Demo ? sebelum ini terjawab, penulis akan menuliskan arti Demokrasi.
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos dan cratein. Demos berarti rakyat, cratein berarti pemerintah. Demokrasi adalah Pemerintah yang berasal dari rakyat. Pemerintah dijalankan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Oleh sebab itu suara rakyat sangat di perhitungkan dan menjadi bagian dalam pemerintah itu sendiri. Jadi menjawab pertanyaan diatas tadi. Demontrasi atau gerakan rakyat merupakan hal yang wajar terjadi di negara ini karena negara ini menganut paham demokrasi yang mana hal itu di wakilkan oleh penyambung lidah rakyat yakni Mahasiswa. Jika suatu rezim atau pemerintahan dirasakan tidak baik sama dengan melenceng dari jalannya, maka mahasiswa yang kritis akan segera melakukan demonstrasi ke jalanan.
Mahasiswa yang peduli akan masyarakat saat mereka melihat keadaan kondisi Negara/Daerahnya, yang mengharuskan mereka untuk turun kejalan, maka mereka adalah penyambung lidah rakyat. Contoh Bahan Bakar Minyak (BBM). Riau terkenal dengan istilah "Diatas Minyak Di bawah Di tengah-Tengah Minyak" akan tetapi masyarakat merasa terbebani dengan harga yang tinggi sementara daerah mereka penghasil minyak. Selanjutnya Daerah Indragiri Hilir yang katanya terkenal dengan hamparan kelapa nya yang luas. akan tetapi, harga kelapa di daerah tersebut masih saja turun naik pada saat Pilkada, 17 Agustus, dan tahun baru.
Saya sering mendengar orang-orang berkata "Tidak usah mengeluh, toh kalau memang takdirnya untuk naik, ya akan naik". Jadi begini, kenapa mahasiswa harus cepat mengambil tindakan untuk menyuarakan hal tersebut, mahasiswa hanya berusaha diawal jika tidak berhasil, setidaknya mereka telah berusaha & tidak akan mengeluh ketika hidup terasa sulit karena mereka sudah merasakan bahwa perjuangan menyuarakan suara rakyat jauh lebih sulit. karena mereka tahu bahwa orang-orang yang mengecam merekalah dan yang sok bijak yang akan update status dan mengeluh tentang sulitnya hidup nantinya.
Penulis berfikir jika Indonesia ini kembali terjajah maka pasti kan tidak akan ada lagi kalian mendengarkan klakson para demonstrasi, serinai TOA, teriakan hidup mahasiswa, hidup rakyat, mustahil akan kalian dengarkan lagi. Karena jika yang berkuasa di negara ini adalah orang-orang asing yang dzalim yang menginginkan kekayaan negara ini maka pastikan, siapa yang melawan akan mati, dan pastikan KITA akan sengsara olehnya. Sekarang kalian boleh mengolok-olok para parlemen jalanan akan tetapi apabila kebebasan menyuarakan pendapat di muka umum telah di larang dan pernyataan pendapat tulisan maupun lisan telah di larangan juga maka siap-siap kita akan menderita.
Penulis juga berfikir jika Indonesia kembali terjajah, baik dari sektor pekerjaan maupun pemerintahan akan dikuasi oleh orang-orang asing yang dzalim maka pastikan pribumi hanya akan menjadi pembantu di rumah nya sendiri. Logika nya begini saja, Muslim terkenal dengan ramah nya, contoh sebuah keluarga kedatangan tamu asing di rumahnya karena muslim seorang yang ramah akan tamu nya maka dia menjamu tamunya, akan tetapi esoknya mereka merampas rumah tersebut dan keluarga itu menangis dan memohon untuk dikembalikan rumah itu. akan tetapi keluarga itu disebit sebagai teroris, dan itulah yang terjadi sekarang di Palestina, mereka di sebut teroris karena mereka hanya ingin di kembalikan tanah mereka.
Penulis juga berfikir jika Indonesia kembali terjajah, maka yang namanya Negara Indonesia adalah Negara hukum, akan sirna karena hukum akan diberlakukan kepada para petinggi dan para konglomerat saja. Hukum tidak akan diberlakukan sama lagi setiap warga negara Indonesia.
Dan apakah kalian bisa menjamin dengan diamnya kalian dan diamnya mahasiswa akan membawa perubahan bangsa ini, dan apakah kalian bisa menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Majunya negara ini ditentukan oleh pemimpin yang berani,tegas,cerdas dan berilmu. Dan hancurnya negara ini karena pemimpin yang dzholim, bodoh, penakut, dan dikendalikan oleh asing, yang dia bukan ahli dalam memimpin.
Terakhir, jika memang negara ini kembali terjajah, maka jangan heran ulama, panglima dan aktivis parlemen jalanan tiba-tiba hilang dan meninggal tanpa sebab, dan jangan heran jika di negara ini terlihat kekerasan yang tidak sesuai lagi dengan Hak Asasi Manusia (HAM), dan jangan heran jikalau banyak orang tidak merasakan ketentraman dan kenyamanan hidup, dan jangan heran jika hukum berlaku tidak adil pada pribumi.
Komentar
Posting Komentar
Mari budayawan menulis apa pun itu yang ada dalam fikiran anda maka tulislah, dengan menulis kita bisa banyak yang tau dan menulis itu merupakan alat INTROSPEKSI diri yang ampuh.