Covid 19 Gives News To The World



Tiada suatu kebetulan di dunia ini, semua yang terjadi telah dirancang dan direncakan oleh perencana yang baik yakni Allah SWT. “Dan mereka membuat rencana (merekayasa), dan Allah juga merencanakan. Sesungguhnya Allah, sebaik-baik perencana” (Q.S Ali Imran:54)

Covid 19 merupakan wabah yang menggemparkan kepada seluruh ciptaan Nya (Manusia) tiada suatu daya apapun yang bisa mencegah dan menolaknya.
Gambaran hari akhir telah semakin jelas, tiada suatu apapun bisa menghindari dari peringatan yang tuhan beri kabarkan kepada kita bahwasanya ini belum seberapa, nanti saat kiamat itu terjadi semua hanya bisa ikhtiar dan berdo’a agar tuhan ampuni dan selamatkan kita dari siksaan atas segala kemungkaran yang telah kita perbuat sendiri.
Covid 19 mengajarkan dan memaksa kita membuka mata untuk mengambil hikmah dan melihat yang sebenar-benarnya. Dan Allah kasih tunjuk kita untuk melihat sebuah peta perjalanan wisata seorang manusia yang diciptakan dari setetes air mani yang hina lalu tuhan kasih tiket tersebut untuk bisa berwisata di dunia ini. Tapi, itu tidak gratis ada sebuah perjanjian sebelum ruh kita di tiupkan oleh Allah saat kita berada dalam kandungan (Allahualam) dan Allah kasih akal fikiran serta penglihatan agar kita bisa berfikir dan melihat betapa indah nya ciptaan Nya yang sangat sangat luar biasa di luar kemampuan manusia.“Maka Nikmat Tuhan Mana Lagi Yang Kau Dustakan” ( Ar-Rahman:55). Oleh karena itu kita akan di minta pertanggungjawaban apa yang telah kita dapatkan dan kita perbuat semasa hidup kita, yang mana Tuhan kasih masa liburan di muka bumi ini dengan waktu yang telah ditentukan.
Covid 19 ini merupakan bentuk kasih sayang Tuhan kepada kita serta pelajaran yang amat sangat berharga bagi yang menyadari dan mengetahui. Kenapa begitu ? karena, begitu sayang nya Tuhan dengan hambanya maka tuhan kasih kasih peringatan kepada kita bahwasanya Covid 19 ini bukan apa-apa masih bisa di hindari dengan istilah Lockdown. Akan tetapi, di balik Covid 19 ini Tuhan kasih peringatan lagi bahwasanya ada yang lebih mengerikan daripada Covid 19 ini. Apa itu ? penyakit ini bernama Wahn (Cinta Dunia dan Takut Mati) semua manusia takut akan kematian. Akan tetapi ada 2 versi menurut penulis, takut mati karena belum bertobat serta takut untuk menghadap sang pencipta untuk mempertanggungjawabkan masa liburan di muka bumi ini yang telah Allah kasih tiket liburan tersebut atau takut mati karena meninggalkan harta, jabatan dan orang yang di sayangi? kita versi mana… ?
Mati itu pasti akan menghampiri setiap bernyawa semua atas kehendak-Nya. Tanpa kita sadari kita telah mengalami mati sebelum Tuhan benar-benar mematikan kita. Belajar dari ilmu tidur, saat kita hidup, kita mengalami kematian sementara, yakni saat kita sedang dalam fase terbangun (hidup) hingga fase tidur (mati). Tuhan kasih gambaran ke kita tanpa kita sadari bahwasanya yang bisa mematikan dan menghidupkan itu hanya Allah SWT. Di saat kita tertidur pernahkah kita mengalami seperti di tindih oleh sesuatu yang membuat kita sedang berteriak meminta tolong, dan berbicara mengucapkan ayat-ayat Al-Qura’an kita merasakan betapa besarnya kita berteriak agar terdengar orang yang sedang berada di dekat kita untuk menolong kita, akan tetapi tiada suatu orang pun yang mendengarkan kita dan satu orang pun bisa menolong kita. Itu lah gambaran kecil di akhirat bahwasanya mulut tidak akan mampu berbuat apa-apa hanya mata, tangan, telinga kaki dan lain lain kecuali mulut yang di kunci tidak dapat berbuat apa-apa. (Wa Allahu’alam Bii Showab).
Manusia merasa paling tahu adalah manusia yang bodoh seperti iblis yang merasa paling mengetahui segala hal yang belum tentu dia ketahui, karena pada hakikatnya tiada suatu ciptaan yang mengetahui kecuali pencipta Nya. Kita mengetahui bahwasanya ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.” Malaikat bertanya: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senangtiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? “Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah:30)
Manusia tidak bisa menyombongkan diri, karena manusia adalah yang di ciptakan bukan menciptakan. Sebuah robot yang di buat oleh manusia dengan teknologi yang terkini. Apakah robot itu mengetahui jika yang membuatnya tidak memprogramkan suatu hal di dalam mesin milik robot tersebut, maka robot tidak akan mampu berbuat apa-apa. Dan robot itu jika tidak di hidupkan oleh yang membuatnya apakah bisa hidup ?. Dan jika yang membuatnya ingin mematikan maka dengan mudah mematikannya. Begitu juga manusia ada yang menghidupkan dan ada pula yang mematikan.
Tuhan kasih liat dikit Dia punya kuasa. sebuah wabah, dia di kenal banyak orang dan di takuti banyak orang bentuk nya sangat kecil seukuran 400-500 nanometer berdasarkan keterangan dokter Hongkong dia masih menikmati perjalananya di seluruh dunia dia bernama Virus Corona atau bahasa kerennya (covid 19) alhasil manusia langsung sibuk menyiapkan segala persiapan untuk ikhtiar mencegah covid 19. Pertanyaannya bagaimana jika Tuhan kasih liat yang lebih mengerikan dari pada Covid 19 ini ? (Tidaklah Allah turunkan suatu penyakit melainkan akan menurunkan penawar (obat) untuk penyakit tersebut). H.R.Bukhari
Suatu pelajaran bagi kita semua, bahwasanya kita harus bisa melihat atau merasakan hal yang tidak bisa kita liat dari kasat mata saja bisa membuat diri kita takut berarti tidak ada alasan kita untuk tidak takut kepada Allah yang tidak terlihat tapi mampu kita rasakan keberadaan Nya. Coba kita bayangkan di saat kita kita sudah mati, yang mana hanya kesendirian tiada suatu apapun kecuali kain kapan dan amalan yang kita kerjakan semasa hidup kita yang telah Allah perintahkan kepada kita. Hal yang sangat menakutkan bagi kita sang pendosa dan begitu nikmatnya manusia yang telah Allah sayangi di masa hidupnya karena menjalankan perintah serta menjauhi larangan dan bebuat baik sesama manusia.
Covid 19 kami bersyukur kepada Allah dengan hadirnya mu saat ini membuat kami (manusia) sangat tersadarkan akan pentingnya menjaga kebersihan diri sendiri untuk kesehatan kami sendiri, yang mana masa sehat kami terkadang kami lalai dengan segala perintah Mu dan kadang kami lupa akan penyaksian secara langsung diri Mu melihat kemungkaran yang kami lakukan, bahkan kami tidak peduli dengan kebersihan yang mana kami kadang membuat sampah di bumi Mu ini dengan membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan bahwasanya yang kami lakukan adalah merugikan diri kami sendiri.
Kami (manusia) sadar bahwasanya sangat penting menjaga kesehatan yang Engkau kasih waktu kami untuk bisa menghirup udara segar akan tetapi sekarang kami telah sadar akan berharganya waktu yang telah Engkau berikan, selama ini kamu hanya sibuk dengan kesibukan dunia yang mana kami lupa memperhatikan pola kehidupan kami. Kami bersyukur kepada Mu Ya Allah Engkau masih sayang kepada kami dengan memberikan peringatan melalui makhluk kecil yang Engkau utus untuk menyadarkan kami.
Covid 19 mengajarkan tentang ketauhidan, saat ini keyakinan kita di pertanyakan oleh Allah. Kita takut pada virus ini akan tetapi virus ini mengajarkan kita agar lebih takut pada yang menciptakan Nya, takut pada suatu penyakit itu adalah hal yang wajar dan merupakan sifat yang Allah kasih kepada manusia. Jika sifat takut tidak ada pada manusia maka kita sekarang akan menjadi Tuhan. Kita akan mengaku sebagai Tuhan seperti hal nya Fir’aun, dan fir’aun mengajarkan kepada kita bahwasanya Allah Maha Segalanya, saat kematian mendekati Fir’aun dia baru sadar bahwasanya dia di ciptakan oleh Allah SWT dan mengakui Allah SWT.
Sekarang inilah masanya jika kita sering ditanya apa yang yang telah kita buat untuk negeri ini, maka kita punya jawabannya yakni kita pernah berjuang menyelamatkan negeri kita dengan kesadaran diri untuk berdiam diri dirumah aja.
Kita tidak perlu turun ke medan perang bak pahlawan dahulu melawan para penjajah, tak perlu menyusun startegi untuk menang dan tak pulak kita menyiapkan bambu runcing dan senjata api untuk membunuh lawan dan tak perlu pula kita banting tulang bersikeras berlatih fisik dan pola perang dengan tenaga kita. Kita hanya berperang melawan hawa nafsu kita saja, lalu masihkah kita mengeluh dirumah aja. Coba kita kembali kebelakang sebelum covid 19 ini datang dan apa saja yang telah kita lalaikan terhadap perintah Yang Maha Kuasa?
Pernahkah kita berfikir ibadah sholat kita terkadang lalai oleh kegiatan duniawi?
Pernahkah kita berfikir keluhan saat kuliah, kita menginginkan libur karena bosan dengan suasana perkuliahan ?
Pernahkan kita menangis saat kita teringat keluarga kita nan jauh di kampung halaman, karena kegiatan di perantauan membuat kita tidak bisa pulang ke kampung halaman ?
Ini lah saatnya Tuhan kasih jawaban agar ibadah kita lebih banyak daripada memikirkan dunia.
Inilah saatnya Tuhan kasih jawaban agar yang kita tahu betapa lamanya kebosanan itu bertahan.
Inilah saatnya Tuhan kasih jawaban agar kita bisa berkumpul kembali bersama keluarga menikmati masa kecil nan indah berkumpul canda tawa dan menatap kedua orang pejuang yang berada di rumah kita yakni orang tua atau melihat keadaan gimana keadaan sanak saudara kita yang berada di kampung halaman.
Banyak doa-doa yang tanpa kita sadari telah kita minta kepada Allah SWT, silahkan kita lihat kembali kepada diri kita sendiri. Jika Tuhan kabulkan segala apa yang kita minta maka merugilah kita, Tuhan tahu apa yang harus Tuhan kasih kepada kita, jangan lelah meminta karena Allah Maha Pengasih.
Jadi, Hawa nafsu itulah sebenarnya permasalahan yang amat berbahaya yang terdapat di dalam diri setiap manusia, hawa nafsu itu bersifat sementara setelah apa yang di inginkan nafsu kita terpenuhi maka tertawalah lah nafsu itu dan nafsu yang kita inginkan tadi setelah terpenuhi ia akan pergi dan kembali nafsu akan meminta lagi tanpa henti hingga menyesatkan diri kita pada kemungkaran dan keinginan yang diinginkan nafsu, jadi hawa nafsu bisa kita kendalikan dengan membuat nya lapar diri kita serta banyak mengingat Allah.
Covid 19 layaknya seperti sebahagian manusia yang tidak tahu akan fitrahnya, semakin kita hina semakin kita caci dan semakin kita layani maka akan semakin menjadi-jadi, sadar tidak sadar covid 19 banyak memberikan kita gambaran terhadap diri kita sebagai manusia.
Seorang manusia semakin dihina ia akan semakin meningkatkan kualitas dirinya untuk lebih maju agar bisa membayar tunai atas kehinaan yang telah dilotarkan kepadanya.
Seorang manusia semakin dicaci maka semakin kuat tekadnya untuk membuktikan bahwasanya dia tidak pantas di caci dan di pandang rendah oleh orang lain.
Seorang manusia semakin kita layani maka semakin membara api keangkuhan serta kesesatan yang tanpa kita sadari akan menjerumuskan kita pada celaka diri sendiri.
Dengan hadirnya covid 19 ini kita harus berhusnudzon kepada Allah SWT. Kepada yang Allah beri izin dikenakan wabah maka bersyukurlah, karena Allah sayang kepadanya agar kelalaian yang kadang tanpa disadari dilakukan terlalu banyak yang mana Tuhan kasih kita pulang kepada Nya yang mana membuat beban pertanggungjawaban tidak semakin berat nantinya. Dan kepada kita yang masih Tuhan kasih kehidupan di muka bumi ini kita harus memperbanyak dzikir dan mengingat kematian lebih banyak serta mengambil hikmah di balik peringatan Allah SWT.
“ Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepada mu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah:186)
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”. ( Al-mukmin/Ghafir:60)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

®KISAH FIR'AUN BIN RAMSES LAKNATULLAH 'ALAIH®

Kerja Sama Kaum Nasionalis Islam