Peduli Tapi Hanya Diam

22 Februari 2018
Oleh : Rajani P S

Pekanbaru (Mahasiswa Keritang Inhil.com)- 17 Agustus 1945 merupakan tonggak awal dimulainya pembangunan negara pada segala bidang, termasuk pendidikan. Pada awal nya Pendidikan sangat rendah karena pada saat itu 70 Juta Penduduk Indonesia hanya 5% saja yang tahu huruf, sisa nya yang 95% buta aksara.
Karena pada awal kemerdekaan para pendiri negara menyadari bahwa pendidikan dan pembangunan sangatlah penting, maka dari itu sebelum amandemen tetulislah dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 tentang Pendidikan yakni ”setiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. dan sekarang dalam UUD 1945, BAB XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 31 (1) Setiap warga negara berhak mendapat Pendidikan.
Pendidikan sangat perlu dalam kehidupan baik itu pendidikan Keluarga, lingkungan, dan bangku Pendidikan, kenapa demikian ? karena manusia ini harus di ajarkan tentang tata cara berprilaku di dalam kehidupan untuk mencapai kenyamanan di dalam masyarakat, pendidikan yang sangat penting itu ialah didikan orang tua, gimana mereka (Orang tua) mendidik seseorang anak agar bisa menghargai sesama manusia baik itu bertingkah laku, cara bicara, dan cara beradaptasi di dalam lingkungan sekitar.
Kalau di dalam Islam hukum nya wajib menuntut ilmu Rasullulah saja pernah bersabda “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan” sehingga setiap manusia (Islam) wajib untuk memiliki ilmu agar bisa mengetahui Tuhan nya.
Di Indonesia ini sangat tinggi tingkat putus sekolah, Kenapa? karena kurang sadarnya akan pentingnya pendidikan, dan kurang rasa peduli itu perlu kita sadari mungkin dulu pendidikan tidak terlalu penting dalam dunia pekerjaan tamat SD pun gampang mencari kerja, cara berfikir seseorang orangtua yang diberikan kepada anak kadang salah menyebabkan seorang anak merasa pendidikan itu tidak penting di tambah tidak ada dorongan orang tua untuk mendukung seorang anak untuk melanjutkan pendidikan. Orang tua biasa nya menanamkan pemikiran kepada anaknya, lebih baik kamu kerja mencari uang dari pada membuang uang saja, baik itu berkebun sawit atau usaha sendiri, karena kalau seorang anak ini melanjutkan pendidikan mereka berfikir akan sia-sia, karena sebagian anak yang melanjutkan pendidikan selesainya jadi pengangguran, karena disebabkan tingginya persaingan di dunia luar sehingga tidak mampu bersaing. Akan tetapi, zaman semakin berkembang, yang mana pendidikan itu saat berperan penting dalam kehidupan yang dulu nya teknologi belum ada seperti Handphone (Hp), Komputer, Internet dll yang serba canggih sekarang ini, membuat seorang anak akan akan mampu bersaing (dampak positif) di dunia luar dari kampungnya, bagi anak yang berasal dari kampung, mereka akan mampu bersaing dengan anak kota. Hal ini pernah saya sampaikan pada saat saya menjadi Narasumber sebuah organisasi yang mana pada saat itu kami melakukan silahturahmi di Sekolah lama kami yakni " SMA N 1 Keritang, INHIL" pada saat itu saya sampaikan kepada adek-adek saya bahwasanya kita yang berasal dari kampung ini sangat jauh pengetahuan sama anak kota. Akan tetapi, saya katakan "Kita jangan mau kalah sama anak kota, buktikan kita akan lebih berjaya walaupun kita anak kampung".
Dan kurang nya fasilitas pendidikan serta perhatian dari pemerintah. Hal ini pernah saya ungkapkan dalam bentuk tulisan, pada saat itu kami melakukan aksi masalah pendidikan di Kantor Gebernur Riau, bahwasanya pemerintah itu jangan hanya memperhatikan daerah-daerah tertentu saja tapi perhatikan daerah-daerah pelosok yang jauh dari permungkinan Kota atau Desa, yang mana pemerintah harus mengutamakan yang membutuhkan baik itu dari segi infrastruktur jalan serta bangunan sekolah. Bayangkan saja jika di zaman sekarang S1 saja susah mendapatkan pekerjaan walaupun itu sudah sudah diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 (2).
Masalah perekonomian, mereka mengeluh dengan biaya pendidikan yang semakin tahun semakin mahal, bagaimana seseorang bisa melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi kalau biaya untuk makan sehari saja susah, kan beasiswa ada ? kalau dia pintar dan cerdas kalau mereka hanya standar kecerdasan dan kepintarannya, tak akan dapat yang namanya beasiswa, sekarang untuk pengajuan beasiswa rata-rata IPK harus 3,00 kalau tidak sampai maka tidak ada namanya beasiswa.
Alangkah baiknya pemerintah mendirikan sekolah tanpa di pungut biaya bagi anak yang kurang mampu baik itu SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi. Kalau memang pemerintah tidak sanggup, gunakan dana APBN atau APBD yang memang di gunakan untuk pendidikan yakni 20%, dari pada uang itu di gunakan untuk di korupsi alangkah baiknya dirikan sekolah khusus anak kurang mampu. Tujuan nya agar yang kata nya "Penerus Bangsa" bisa menjadi pintar, yang mana Indonesia ini kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) agar penerus bangsa ini bisa mengelola dan tidak diperuntukan untuk orang asing, tidak terlepas dari pengawasan agar aset Indonesia ini tidak di jual seperti yang sudah-sudah.
Kami rakyat Indonesia yakin dan percaya Pemerintah baik itu Pusat, Provinsi, dan Kabupaten dapat memperhatikan daerah-daerah yang masih harus di perhatikan terlebih dahulu dalam hal Pendidikan dan kami juga yakin dan percaya bahwa kalian bisa membuka lapangan kerja dan mendahulukan warga Indonesia terlebih dahulu daripada warga Asing, agar angka Putus sekolah dan angka pengangguran berkurang di Indonesia ini. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

®KISAH FIR'AUN BIN RAMSES LAKNATULLAH 'ALAIH®

Kerja Sama Kaum Nasionalis Islam

Covid 19 Gives News To The World